Pages

Senin, 09 Februari 2015

BIOGRAFI N.H. DINI

Biografi N. H. Dini



Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau lebih dikenal dengan nama N. H. Dini adalah sastrawan, dan novelis yang lahir pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang. Ia anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah.

 Setamat SMA bagian Sastra (1959), ia mengikuti kursus Pramugari Darat GIA Jakarta (1956), dan terakhir mengikuti kursus B-1 Jurusan Sejarah (1957).

N.H. Dini mulai menulis sejak tahun 1951. Pada tahun 1953 cerpen-cerpennya mulai dimuat di majalah Kisah, Mimbar Indonesia, dan Siasat. Selain menulis cerpen, Dini juga menulis sajak dan sandiwara radio, serta novel.

Dini dipersunting Yves Coffin, Konsul Prancis di Kobe, Jepang, pada tahun 1960. Dari pernikahan itu ia dikaruniai dua anak, Marie-Claire Lintang (lahir pada 1961) dan Pierre Louis Padang (lahir pada 1967). Sebagai konsekuensi menikah dengan seorang diplomat, Dini harus mengikuti ke mana suaminya ditugaskan. Dini berpisah dengan suaminya, Yves Coffin pada tahun 1984, dan mendapatkan kembali kewarganegaraan RI pada 1985 melalui Pengadilan Negeri Jakarta.

Berbagai penghargaan telah diterimanya, antara lain pemenang Lomba Penulisan naskah skenario untuk sandiwara radio se-Jawa Tengah (1955), mendapat hadiah pertama untuk lomba Penulisan Cerita Pendek dalam Bahasa Prancis se-Indonesia untuk cerpennya Sarang Ikan di Teluk Jakarta (1988). Pada tahun 1989 ia mendapat hadiah seni dari kementrian P & K untuk bidang sastra. Pada tahun 1991 Dini kembali memperoleh Piagam Penghargaan Upapradana dari Pemda TK I Jawa Tengah.

Pada tahun 2000 N. H. Dini kemudian sakit hepatitis B, selama 14 hari, dan terdapat batu di saluran empedunya. Biaya pengobatannya dibantu oleh Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto dan sumbangan dari guru-guru SD. Setelah ia sembuh, Dini, mengirimi mereka surat satu per satu. Ia sadar bahwa banyak orang yang peduli kepadanya.

Selain terus berkarya, Dini juga sibuk menerima undangan ceramah mengenai sastra dan budaya di dalam dan luar negeri. Selain itu, ia juga mengelola sebuah taman bacaan untuk remaja dan anak-anak di Semarang, yang kegiatannya mencakup latihan bahasa Indonesia dan diskusi.


Sejak 16 Desember 2003, ia kemudian menetap di Sleman, Yogyakarta . Ia yang semula menetap di Semarang, kini tinggal di kompleks Graha Wredha Mulya, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar